Kepada Anda yang sedang bertugas.
Anda pasti tahu seperti apa rasanya menunggu. Dan kami yakin, Anda tidak suka dibuat menunggu. Tapi mengapa Anda malah selalu ingin ditunggu? Kami sama seperti Anda: tak suka menunggu.
Anda pasti tahu seperti apa perasaan orangtua yang harap-harap-cemas menanti pesta kelulusan anaknya. Memang, kami sudah lulus secara resmi dan orangtua kami berbahagia--meski kami sudah terlambat setahun. Tapi memakai toga dan jubah pun adalah sebuah bentuk terima kasih kami untuk dipersembahkan kepada orangtua kami yang ingin mendampingi di hari bersejerarah itu. Lalu, Anda dengan mudahnya berkata tidak mengapa jika kami tidak ikut wisuda kali ini. Anda bilang kami baru bisa wisuda pada wisuda angkatan selanjutnya. Padahal kami sudah melewati yudisium beberapa waktu yang lalu. Betapa teganya Anda membuat kami menunggu. Betapa teganya Anda mengecewakan harapan kedua orangtua kami.
Kepada Anda yang bertanggung jawab, kami mohon segerakanlah. Kami tahu pekerjaan Anda tidak mudah. Tapi tolong bekerjalah tepat waktu. Kami bersedia membantu jika Anda butuh. Tapi Anda melarang. Kami maklum, dulu ada orang yang memanipulasi nilainya dengan motif membantu Anda. Tapi berusahalah, sementara kami mendoakan. Bukankah semua ini menjadi terlambat karena Anda tidak fokus pada pekerjaan Anda sendiri--datang dan pergi seenaknya pada jam kerja. Lalu sekarang Anda mau melemparkan akibatnya kepada kami?
Kami tidak tahu apa yang Anda kerjakan di luar sana. Tapi tolong jangan mengesampingkan kami yan menunggu berjam-jam hanya demi selembar kertas.
Jika Anda tidak bersedia bekerja demi kami, kerjakanlah demi orangtua-orangtua kami yang telah membiayai pendidikan kami.
Kepada Anda yang bertugas, bekerjalah dengan baik agar kampus ini dapat dibanggakan berkat kinerja Anda.
Surat ini kami kirimkan karena kami menyayangi kampus kami, bukan karena membenci Anda. Kami bahkan tak ingin Anda kehilangan pekerjaan. Dan kami juga tak ingin hal yang terjadi pada kami juga menimpa adik-adik angkatan kami.
Sampaikan salam kami kepada keluarga Anda. Semoga anak-anak Anda kelak tidak dipersulit seperti kami ketika kuliah nanti.
Salam hormat,
Dari kami yang ingin membahagiakan kedua orangtua.
(23.02.2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar