Rabu, 12 Juni 2013

Hujan dan Pelangi

Halo, kamu yang di sana!
Akhir-akhir ini Makassar sering hujan.
Tiba-tiba aku teringat, kamu tidak hanya menyukai bintang, tapi juga mencintai hujan. Dan lagi, aku yang dulu takut hujan, kini tidak lagi - karenamu.

Oh, iya. Soal bintang, maafkan aku saat itu. Meski aku tidak punya bintang spesial di malam hari, tapi aku sangat suka menatap bintang yang bertaburan itu. Setiap menatap bintang, aku mengingatmu, mencari bintang favoritmu, tapi terkadang aku sulit membedakannya. Izinkan aku tetap memandangi bintang-bintang di atas sana, ya. Hanya dengan itu aku bisa melihatmu, kawan.

Kok malah ngomongin bintang, ya? Hihi. Oke, kembali ke hujan. Aku, pelangi yang takut pada hujan. Padahal aku hanya bisa nampak setelah hujan hadir. Tapi, kini aku tidak takut lagi. Terima kasih, ya. Aku benar-benar bahagia bisa menjadi adikmu meski itu hanya keinginan sepihak. Haha.

Well, salamku untuk rintik hujan di sana. Pelangiku akan menyapa hari-harimu. :)

Sabtu, 08 Juni 2013

Quality time with family

Alhamdulillah. Yuphe senang sekali bisa jalan2 ke pantai bareng keluarga. Walaupun sedikit kecewa karena papa tidak ikut. Tapi, papa memang lebih suka tinggal di rumah ketimbang berjalan-jalan. Besides, kondisinya yang sudah tidak sanggup berjalan jauh lagi.
Tadi pagi, yuphe & mama, sodara2, ipar2, dan ponakan2 (except kk aul's fam). Sebenarnya tujuan utama kami ke sini adalah untuk membeli tanaman. It's okay. Setidaknya yuphe bisa menikmati weekend bersama keluarga di luar. Biasanya kan cuma ngumpul di rumah. Bosan.
Pantai losari sekarang dipenuhi oleh para pedagang tiap minggu pagi. Pasar kaget yang benar-benar mengagetkan karena jalanan sampai jadi macet karena mereka berjualan di tengah jalan.
Sayang sekali, ketika tiba di penjual tanaman ternyata mawar ungu yang mama janjikan untukku tidak dijual hari ini. Katanya kena hujan jadi rusak. Jadi, mama hanya membeli anggrek, tanpa mawar. Hiks.
Selain tanaman anggrek, mama juga membeli tanaman rosemary yang konon merupakan tanaman pengusir nyamuk.
Walaupun tidak jadi membeli mawar, mama membelikan yuphe jam tangan. Sebenarnya mama mau membelikan jam tangan yang harganya di atas 100ribu rupiah. Tapi, menurut yuphe jam itu fungsi & resikonya sama saja ketika yuphe yang pakai jadi mendingan beli yang murah saja. Hehehe...
Tadi juga ada pertunjukan topeng monyet. Menarik, sih. Tapi yuphe kasian sama monyetnya soalnya lehernya diikat, wajar saja klo si monyet bergerak sesuai perintah. Wajar saja klo dia bisa mengendarai skuter & becak kecilnya. Itu karena dia ditarik kesana-kemari oleh majikannya.
Ada juga kejadian 2 orang pengemis kecil yang meminta-minta. Mama memberinya sebotol teh pucuk kecil. Eh, mereka minta lebih. Dasar!
Overall jalan-jalannya menarik. Tapi ada seseorang yang nda penting banget buatku yang ngambek karena Yuphe tidak mengajaknya ke pantai. Siapa lo? Wkwkwkwk...

Kamis, 06 Juni 2013

B for Research

Seperti judulnya, yuphe dapat nilai B utk MK Research. Well, I feel satisfied with this. Though, from the bottom of my heart I really wanna get A but I know it's impossible.
Proposal penelitianku memang bermasalah. Banyak masalahnya. Bikin mumet. Hiks. Materinya yg berbahasa Indonesia belum yuphe temukan. Alhasil, yuphe jadi bingung sendiri dgn proposal ini.
Jujur, yuphe jealous sama teman-teman yg dapat nilai A di MK ini. Why? Bcz itu artinya pak dosen MK ini memberikan rekomendasi utk segera melaksanakan seminar.
Tapi, yuphe sendiri benar-benar malas utk memikirkan ini. Yuphe mau urus yg lain saja :-(
Tiba-tiba, buku baru Yuphe 'ngomong', "Never say later, Yup!" Gitu katanya. Buku itu memang berjudul never say later yg isinya tentang sikap menunda-nunda - yang biasa Yuphe lakukan.
Yuphe bingung, urus yang mana dulu? Yang yuphe senangi? Ato yang dituntut untuk segera diselesaikan? Semuanya penting sih. Tapi Yuphe paling tidak suka dipaksa. Yuphe merasa tidak tulus mengerjakannya. Yuphe mau menikmati semua ini, let it flow.
Tapi... Yah, tapi...
:-(

Sabtu, 01 Juni 2013

Bintang dan Pelangi

Ketika kaubilang senang memandangi gemintang, kucoba memandanginya tiap malam, hingga akhirnya kumulai menyukai bintang-bintang itu. Apakah ini tandanya aku mulai menyukaimu?

Kata Dibs, setiap orang seharusnya mempunyai bintangnya sendiri. Kurasa kamu setuju dengannya. Sementara diriku tidak, mungkin belum. Aku sudah menyukai gemintang, tapi belum menunjuk satu bintang spesial untukku.

Setelah kurenungkan, kurasa aku hanya memaksakan diri untuk menyukaimu. Aku sebenarnya lebih senang melihat pelangi. Warnanya seakan membentangkan berbagai hasrat dalam jiwaku - tentang impian, cita-cita, dan harapan.

Aku pun menyadari satu hal: bintangmu dan pelangiku tak mungkin bersatu. Mereka bertolak belakang. Seperti kamu dan aku yang tak pernah bisa sepaham.

Aku tersadar. Selama ini aku ternyata memiliki sebuah bintang yang tak pernah berpisah dengan pelangi. Bintang yang selalu menantiku meski aku menghilang di langit biru. Dia, matahariku.