Selasa, 24 Februari 2015

Cinta dalam Cermin

Dalam sebuah komik, aku menemukan sebuah kutipan manis: "Manusia itu seperti cermin. Jika kau tersenyum, orang lain juga akan tersenyum padamu."

Kubacakan kutipan itu kepada teman-temanku. Kemudian, salah satu dari mereka bertanya, "Bagaimana dengan cinta? Apa jika aku mencintai seseorang, maka cintaku akan terbalaskan?"

"Lagi-lagi soal cinta," ujar teman-teman yang lain sambil nyengir. Temanku yang satu itu memang senang membahas tentang cinta. Tapi anehnya, aku belum pernah melihat seorang perempuan yang berhasil membuatnya jatuh hati.

Sambil memasukkan komik itu ke dalam tas, aku menjelaskan, "Jika cermin itu jernih, cintamu bisa saja terbalaskan. Tapi jika cermin itu buram, dia tidak mampu menyerap rasa cinta sedalam yang kau rasakan untuk dipantulkan kembali padamu." Tanpa sengaja kami bersitatap setelah aku memakai ranselku kembali.

"Jika cermin itu buram, bagaimana membuatnya jernih?" tanyanya lagi.

"Entahlah. Mungkin kau perlu berusaha lebih keras hingga cermin itu jernih kembali."

"Baiklah. Aku akan lebih berusaha agar cerminmu bisa memantulkan perasaan yang selalu kupendam selama ini." []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar