“Waalaikumsalam,” jawab seseorang dengan nada akrab. Dari
suaranya aku tahu beliau adalah guru mengajiku di TPA Ali Imran. Beliau baru saja mengobrol dengan kakakku
yang waktu itu adalah anggota remaja masjid setempat.
“Iya, ustadz. Ada apa?” tanyaku.
“Kamu rajin shalat, kan?”
“Iya, dong!” jawabku mantap.
“Lima waktu?”
Suaraku semakin pelan, “Iya.”
“Bohong...”
Aku tersentak! Suaraku tiba-tiba terasa berat. Pada akhirnya,
aku tak mampu berbohong. Dengan terbata, aku pun menjawab, “I-iya, Ustadz.”
Begitulah cara beliau mengontrolku sebagai salah seorang
santriwati andalannya. Aku pun dinasehati habis-habisan setelah itu. Aku hanya
bisa nyengir sambil menahan malu. Aku sangat menghormatinya. Menurutku beliau
adalah guru yang mengagumkan. Beliau tidak hanya sekedar mengajar kami mengaji
dengan fasih, tapi juga menuntun kami untuk mempelajari agama dengan lebih baik
lagi. Karenanya pulalah aku mendapatkan ilmu tentang berhijab dan istiqomah
mengenakannya hingga kini. []
Itulah sang guru!!!
BalasHapusBukan hanya mengajar, tapi juga mendidik. :)
BalasHapussenangnya punya guru spt itu :)
BalasHapusAlhamdulillah :)
BalasHapusSaya jadi pengen punya guru seperti itu
BalasHapus