Kamis, 18 Juni 2015

GAKKOU NO KAIDAN [Review Dorama/J-Drama]

Title: Gakkou no Kaidan, School's Staircase, 学校のカイダン
Director: Seiichi Nagumo, Yuma Suzuki
Writer: Tomoko Yoshida
Cast: Suzu Hirose, Ryunosuke Kamiki, Anna Ishibashi Hana, Sugisaki Shotaro Mamiya, etc.
Episode(s): 10
Year: 2015
Genre: School Life

SINOPSIS
Dorama ini memfokuskan pada siswi yang bernama Tsubame Haruna (Diperankan Suzu Hirose) yang merupakan murid dari program beasiswa. Saat di rumah dia sangat bahagia, namun ketika di sekolah dia mengalami bully oleh anggota kelas atas yang dikenal bernama Platina. Dia dipaksa untuk menjadi ketua OSIS, namun jadi ketua tersebut ternyata malah membuat dia semakin menjadi pesuruh. Haruna Tsubame akhirnya bertemu dengan seorang pria yang menamakan dirinya sebagai Shizukui Kei (diperankan Ryunosuke Kamiki). Kei yang punya masa lalu dengan sekolahan tersebut akan membantu Tsubame dan membuktikan diri kepada mereka.

***

Story (10/10)

"Tidak ada tangga yang tidak bisa dinaiki."
"Senjata yang paling kuat di dunia ini adalah kata-kata."

Itulah dua buah kalimat yang mengantarkan kisah ini dari episode ke episode.

Satu lagi dorama bertema pendidikan yang sangat layak ditonton oleh para pendidik, calon pendidik, dan terutama pelajar. Seperti halnya dengan Great Teacher Onizuka dan Dragon Sakura, Gakkou no Kaidan juga bercerita tentang bagaimana mengubah sekolah menjadi lebih baik dan menyenangkan. Uniknya, Gakkou no Kaidan tidak berfokus pada pengajar melainkan pada siswa. Dalam dorama ini, siswalah yang melakukan revolusi pada sekolahnya sendiri. Selain itu, kekuatan yang ditunjukkan pada drama ini dalam melakukan revolusi adalah keterampilan berbicara, meyakinkan orang lain, dan menggerakkan hati orang lain. The power of speech, kekuatan yang digunakan oleh revolusioner dalam sejarah yang menginspirasi tokoh utama untuk menggunakan pidato sebagai senjata untuk memperbaiki keadaan di sekolahnya.

Drama ini menceritakan tentang perjuangan Tsubame, seorang siswa pindahan penerima program khusus beasiswa yang terpilih  menjadi ketua OSIS. Ia dan siswa program khusus lainnya seringkali dikerjai oleh kelompok siswa elit, Platina. Bahkan keberadaan OSIS di SMA Meiran telah bergeser menjadi pesuruh geng Platina. Bullying kerap terjadi di sekolah namun para guru menutup mata jika pelakunya adalah siswa elit.

Tsubame yang tidak sanggup melihat keadaan sekolahnya yang semakin "busuk" itu ingin mengubah sistem hirarki siswa di sekolahnya. Awalnya ia ketakutan seperti teman-teman lainnya yang pengecut dan hanya bisa diam dan selalu mengikuti kemauan Platina. Kenakalan apapun yang dibuat geng ini, mereka selalu dilindungi oleh guru-guru SMA Meiran karena donasi orang tuanya yang sangat tinggi terhadap sekolah. Tetapi setelah bertemu dengan Kei (orang asing yang dikira penguntit karena sering memperhatikan keadaan sekolah melalui teropongnya) yang mengajaknya untuk bersama-sama merevolusi sekolah, Tsubame akhirnya belajar untuk memiliki keteguhan hati dan siap melakukan perubahan. Meski tidak mengenal Kei, Tsubame akhirnya setuju untuk mengikuti semua Rencana Kei.

Anak tangga demi anak tangga berhasil dinaiki Tsubame dengan usaha kerasnya. Ia tetap berjuang meski tidak jarang ajakannya untuk melakukan perubahan ditolak oleh para siswa, terutama Platinum. Dan setiap menaiki satu anak tangga, ia pasti membawa sekutu yang terus bertambah, hingga akhirnya Platinum pun berhasil dibuatnya bergabung untuk melakukan revolusi. Diskriminasi sosial hilang, kesenjangan sosial terhapuskan, tidak ada lagi guru yang pilih-kasih. Semua itu berkat Kei yang mengajarkannya pidato sehingga setiap ucapan Tsubame mampu menyentuh hati pendengarnya dan tergerak untuk mengikuti tujuan baik Tsubame untuk memperbaiki keadaan di sekolah mereka.

Namun, kepercayaan teman-teman kepadanya hilang ketika ia ketahuan mendapat contekan pidato dari seseorang, yaitu Kei. Meski begitu, ia mengakui bahwa perasaan yang diungkapkannya ketika berbicara bukanlah kebohongan. Ia memang bertekad untuk mengubah sekolahnya. Saat itu Kei untuk pertama kalinya muncul di depan umum untuk membantu Minami mendapatkan kembali kepercayaan dari teman-temannya.

Setelah akhirnya kembali bersatu dengan teman-temannya, lawan Tsubame selanjutnya adalah guru. Guru yang membatasi pergerakan siswa, guru yang mematahkan harapan dan impian siswanya. Kei kembali membantu Tsubame menyadarkan sang guru. Musuh terakhir Tsubame dan para sekutunya adalah sang diktator, Honda Mizuki-sensei,ibu kepala sekolah. Tsubame berencana membuat Kepala Sekolah agar mengakui kesalahannya atas insiden yang dialami Kei 5 tahun lalu yang membuat Kei harus menggunakan kursi roda.

Tsubame akhirnya membuat Kepala Sekolah mengaku, namun tidak diduga, Kei malah menjatuhkan Kepala Sekolah di hadapan media yang mengakibatkan sekolah terancam tutup. Ternyata sejak awal Kei memang berniat untuk menghancurkan sekolah itu dan menjatuhkan Kepala Sekolah. Perjuangan terakhir yang harus dilakukan Tsubame dan sekutunya adalah mempertahankan SMA Meiran agar tidak ditutup dan dijual ke pihak lain. Dan atas usaha mereka--Tsubame beserta para guru dan siswa--akhirnya kebenaran atas insiden 5 tahun yang lalu terungkap dan membuka mata Kei yang telah dipenuhi oleh dendam.

Tokoh/Karakter (9/10)

Setiap tokoh mengalami konflik batin antara ingin mengikuti kata hatinya untuk memberontak atau pasrah menghadapi "kenyataan". Bahkan kelompok Platinum pun mempunyai masalahnya masing-masing, masalah yang membuat mereka menjadi pribadi seperti itu. Dan ketika masalahnya terselesaikan, mereka akhirnya bisa menjadi pribadi yang lebih bersahabat.

- Shizukui Kei, karakternya blak-blakan, lucu, dan cerdas. Konflik batin yang dirasakannya membuat kerapuhan yang coba disembunyikan dibalik sifat cerewetnya akhirnya terlihat di raut wajahnya. Namun, Tsubame berhasil mengembalikan keceriaannya.

- Haruna Tsubame, sebenarnya ia juga termasuk pengecut. Ketika SMP, ia ikut menertawakan temannya yang dibully meskipun ia sebenarnya tidak tega. Namun karena ingin diterima oleh teman-teman lainnya, ia pun ikut mengejek. Setelah masuk SMA dia sadar kalau itu adalah perbuatan yang keliru. Karena tidak tahan dengan bullying yang membuat para siswa selalu takut berekspresi, Tsubame bertekad untuk bangkit dan memberi pelajaran bagi Platina.

(Tokoh lainnya ada pada gambar :D)

Overall (9.5/10)
Very recommended! Terutama bagi pelajar dan pendidik. Dorama yang serius tapi santai :D Pokoknya bikin betah nontonnya.

List of Episodes:
Episode 01: The Beginning
Episode 02: Organising the rebels
Episode 03: Protecting the fort against enemy attack
Episode 04: Kicking out the rotten teacher
Episode 05: Turn around the squirming, cowardly class
Episode 06: Invade the enemies' territory and defeat the Platinum Federation!
Episode 07: Fall down the stairs!
Episode 08: Clobber the teacher who lack conviction!
Episode 09: Use your army to crush the dictator oppressing the school!
Episode 10: Final battle

Komentar Pribadi:
- Karakter Kei yang cerewet dan lucu dalam mengungkapkan gagasannya sangat apik dibawakan oleh Ryunosuke Kamiki. Setelah berhasil memerankan Soujiro Seta dalam Samurai X, ia juga berhasil memerankan karakter Kei dalam serial TV ini. Saya jatuh cinta dengan kemampuannya dalam berakting. Tidak sabar untuk menantikan perannya sebagai Takagi dalam bakuman LA. Semoga tidak mengecewakan :D

- Beberapa adegan membuat saya menyadari kondisi yang sama di sekolah kita: ikut menertawakan teman yang sedang dibully padahal dalam hati sebenarnya tidak ingin ikut-ikutan. Tapi karena ingin diterima oleh teman-teman yang lain, terkadang kita ikut membully orang itu. What a shame! :')

- Boleh dikatakan bahwa dorama ini menampilkan cara mendapatkan teman dan mempengaruhi orang lain, seperti judul buku karya Dale Carnegie, "How to Win Friends and Influence People".

QUOTES:

"Protecting someone's freedom doesn't mean you have to lose your own!"

"If you want to become an adult quickly, you have to live more carefully."

"Please teach us! Even if we can't be successful, teach us how to live right! What's the best way for clumsy children like us to live?"

"Yesterday's enemy is tomorrow's ally. A true tactician knows how to change their strategy to suit the tactical situation."

"This world we live in is made up of 'haves' and 'have nots'. That disparity won't go away."

"When you see thorns on your child's path, you carefully pick them up one by one and say, 'it's fine now'. You give them so many things, and you are glad that they can walk with freedom. Why don't you realize? To the children, what you're telling them every day is, 'you can't do anything'."

"You have to want to be yourself. The way you are now, do you like yourself?"

"You told me before that men just want to be popular, right? Women are much more greedy. They want to be more loved than anyone else."

"People who don't love themselves won't be loved by anyone else!"

"When we're children, teachers ask us what we want to be and tell us to dream. But when we reach high school and approach adulthood, they say we shouldn't daydream and we should face reality."

"The moment you become an adult, you learn to give up. That's what you learn so you can be an adult."

" 'It's impossible anyway' is all you ever say to us and all we ever learn. Well then, instead of telling us it's impossible, we want you to teach us how to make it possible."

"Passion and dreams give us the power to live."

"You may not remember the people you've stepped on, but the ones you stepped on never forget!"

References:
-http://asianwiki.com/Gakko_no_Kaidan_(Japanese_Drama)
- http://film-enthusiast.blogspot.com/2015/03/gakko-no-kaidan-quotes.html?m=1
-http://www.shinokun.org/gakko-no-kaidan-2015-episode-01-02-sub-i.xhtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar