Minggu, 18 November 2012

Ayuyu

"Ayuyu...!!!"

Terdengar suara dari ruang tamu. Tanpa mengintip pun aku bisa menebak suara siapa itu. Ya. Itu suara papaku - Gagah. Gagah? Ya. Gagah adalah panggilanku untuknya. Aneh bukan? Itu panggilanku untuknya sejak kecil. Kupikir itu akan berubah dengan sendirinya ketika aku beranjak dewasa. Namun, di usia 20 tahun ini, aku masih memanggilnya dengan sebutan Gagah.

Bagaimana dengan mama? Kupanggil mamaku dengan sebutan Sayang. Lebih aneh lagi ya? Entahlah. Aku tak mengerti mengapa aku bisa memanggil mereka dengan sebutan seperti itu. Yang kutahu, aku merasa nyaman memanggil mereka seperti itu. Alhasil, kakak-kakakku terkadang mengikuti caraku memanggil kedua orang tuaku. Mereka juga tampak senang dipanggil seperti itu. Buktinya, keponakanku pun memanggilnya dengan sebutan Kakek Gagah dan Nenek Sayang. Keren kan? ^^v

Okay. Back to the topic. Ayuyu. What is that? That's my nickname! Lebih tepatnya, nama kecilku. Nama kecil - nama waktu kecil. Perlu diperjelas lagi? Sudah cukup, ya! Yah, seperti itulah. Ta pi, entah kenapa papa masih memanggilku dengan sebutan Ayuyu, terutama ketika menyuruhku membuatkan kopi. Karena terbiasa, kujawab panggilan itu dengan jawaban khas untuk menyamakan rima. "Ya ya ya?" balasku. "Kopiii.." kata papa lagi. Segera aku membuatkannya kopi Torabika Capuccino kesukaannya.

Pertanyaannya... kenapa papa masih memanggil dengan sebutan itu? I'm already 20, Dad! Apa karena Ayu anak bungsu? Hmm.. mungkin saja, ya? Tapi, senang juga dipanggil seperti itu. Rasanya seperti anak kecil kembali. He he he... Sisi negatifnya? Ponakanku menganggapku seumuran dengan mereka. Hu hu hu...

Hmm... itu saja sih curcol kali ini. Ceritanya gaje (gak jelas) ya? Biarin, yang penting hepi :p


I am with my beloved parents ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar