“Ame...” katamu memulai obrolan dari
seberang sana.
Kau selalu mengabarkanku tiap kali
hujan turun. Ame berarti hujan dalam bahasa Jepang. Kau sangat menyukai hujan.
“Benarkah? Aku ingin melihat niji. Tapi
di sini hujan belum turun,” balasku sedih.
Suasana hatiku sedang buruk. Aku
berharap bisa melihat pelangi untuk membuatku ceria. Aku sedang punya masalah.
Telah kuberitahukan padamu sebelumnya. Sayangnya, kau juga tak punya solusi
untuk itu. Namun, keberadaanmu bagai awan yang meneduhkanku. Aku cukup tenang
karenanya.
“Nampaknya orang-orang sedang
menikmatinya saat ini. Kau juga akan melihatnya sebentar,” ujarmu.
“Bagaimana mungkin? Di sini kan sedang
tidak hujan,” keluhku.
“Terlalu banyak kabut yang
menyelimutimu sehingga pelangi itu tak mampu kau lihat. Cobalah untuk
melepaskan kabut itu,” balasmu lagi.
Awalnya, aku tak paham. Namun, kini aku
mengerti. Aku tak seharusnya membiarkan kabut itu menyelimutiku. Sebaliknya,
aku harus bisa menciptakan pelangiku sendiri agar hatiku kembali cerah seperti
langit biru di angkasa.
Yuphe Himura – nama
pena dari Ayu Pertiwi. Terlahir pada tanggal 8 Februari
1992. Berstatus sebagai mahasiswi FBS UNM. Kunjungi akunnya via facebook: www.facebook.com/ayuhimura, twitter: @yuphehimura, email: yuphehimura@gmail.com, atau blog: http://yuphehimura.blogspot.com.
hhhmmmmm..........apa bagus komentaruku???
BalasHapustanyama' -,-
BalasHapusjanji meki kemarin naaaah :-/